Sekaten Jogja
Sekaten Jogja
Sekaten berasal dari kata Syahadatain yang berarti dua kalimat Syahadat. Sekaten diadakan untuk memperingati ulang tahun nabi Muhammad SAW dan diadakan setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal Hijiriah) di Alun-Alun kidul Yogyakarta. Acara Sekaten ini dahulu dipakai oleh Sultan Hemengkubuwana I (pendiri kraton Yogyakarta) untuk mengundang masyarakat yang memeluk agama islam.
Acara puncak peringatan Sekaten ini ditandai dengan Grebeg Muludan yang diadakan pada tanggal 12 (persis di hari ulang tahun Nabi Muhammad) mulai jam 08.00 hingga 10.00 WIB. Dengan dikawal oleh 10 macam bregada (kompi) prajurit kraton: Wirabraja, Dhaheng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrijero, Surakarsa, dan Bugis. Sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan, dan buah-buahan serta sayur-sayuan akan dibawa dari istana Kemandungan melewati Sitihinggil dan Pagelaran menuju masjid Agung. Setelah didoakan, gunungan yang melambangkan kesejahteraan kerajaan mataram ini dibagikan kepada masyarakat yang menganggap bahwa bagian dari gunungan ini akan membawa berkah bagi mereka. Bagian gunungan yang dianggap sakral ini akan dibawa pulang dan ditanam di sawah/ladang agar sawah mereka menjadi subur dan bebas dari segala macam bencana dan malapetaka.
Pada tanggal 2 November 2017, saya berkesempatan untuk mengujungi perayaan di Alun-alun kidul Yogyakarta. Saya ditemani dengan oleh 2 teman yang kebetulan sedang bekerja dan study disana. Soo back to sekaten, menurut informasi dari temen, dilaksanakan 1 bulan penuh setiap tahun. Tapi entahlah, aku pun tidak begitu tahu maknanya kenapa dibuat seperti ini.
Malam hari di alkid (atau sebutan singkatan Alun-alun kidul) sangat ramai sekali tetapi kata teman saya ini tidak seramai jika sudah pertengahan bulan karena akan lebih meriah lagi. Untuk kalian yang belum tau gambaran sekaten seperti apa nanti akan saya jelaskan. Sekaten hampir mirip dengan pasar malam yang biasanya. Namun, sekaten lebih banyak wahana yang bisa dinaikin dan lebih ramai dibandinkan dengan pasar malam biasa. Tapi menurut saya untuk acara di alkid ini hanya untuk perayaan saja. Untuk upacara sekaten saya tidak bisa meliputnya karena saya tidak tahun entah kapan diselenggarakannya.
Ada banyak stan di Pasar Malam Sekaten, yaitu 454 stan yang disewakan untuk umum, dan sisanya milik pemerintah. Kamu mau tahu harga sewa stan di perayaan Sekaten ini nggak? Yakni antara Rp 3500 – 6000 per meter persegi per harinya. Ada puluhan penjual kuliner tradisional, mulai dari telur merah, kerak telor, es goreng, arum manis, telur ping-pong, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tak hanya kuliner saja, masih ada banyak pakaian dan kerajinan yang juga diperdagangkan. Ditambah pula hiburan dan permainan yang dapat kamu nikmati kalau datang ke Pasar Malam Sekaten ini. Salah satu yang kerap menjadi buruan para pengunjung Sekaten ialah kios pakaian bekas layak pakai impor atau biasa disebut awul-awul. Kamu harus datang deh buat dapetin baju seharga 5 ribuan sampe 10 ribuan aja.
Ada banyak stan di Pasar Malam Sekaten, yaitu 454 stan yang disewakan untuk umum, dan sisanya milik pemerintah. Kamu mau tahu harga sewa stan di perayaan Sekaten ini nggak? Yakni antara Rp 3500 – 6000 per meter persegi per harinya. Ada puluhan penjual kuliner tradisional, mulai dari telur merah, kerak telor, es goreng, arum manis, telur ping-pong, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tak hanya kuliner saja, masih ada banyak pakaian dan kerajinan yang juga diperdagangkan. Ditambah pula hiburan dan permainan yang dapat kamu nikmati kalau datang ke Pasar Malam Sekaten ini. Salah satu yang kerap menjadi buruan para pengunjung Sekaten ialah kios pakaian bekas layak pakai impor atau biasa disebut awul-awul. Kamu harus datang deh buat dapetin baju seharga 5 ribuan sampe 10 ribuan aja.
Komentar
Posting Komentar